
Dalam kehidupan modern saat ini, kebisingan atau polusi suara menjadi bagian yang hampir tidak bisa dihindari. Suara kendaraan, mesin, konstruksi, hingga musik keras di tempat umum bisa menjadi pemicu stres tanpa kita sadari. Padahal, paparan kebisingan yang berlebihan tidak hanya mengganggu kenyamanan, tapi juga berdampak serius pada kesehatan tubuh dan mental.
PAFI Kota Batam (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap efek jangka panjang dari polusi suara. Polusi suara bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga masalah kesehatan masyarakat yang nyata dan mendesak untuk ditangani.
Apa Itu Polusi Suara?
Polusi suara adalah gangguan lingkungan yang disebabkan oleh suara-suara keras yang berlebihan dan tidak diinginkan. Biasanya berasal dari lalu lintas, aktivitas industri, bandara, hingga lingkungan tempat tinggal yang padat. Menurut PAFI, batas aman kebisingan untuk manusia adalah sekitar 55 dB (desibel) pada siang hari dan 40 dB pada malam hari. Namun, di banyak kota besar, kebisingan bisa mencapai lebih dari 80 dB setiap harinya.
Dampak Polusi Suara terhadap Kesehatan Fisik
Paparan suara bising yang berkepanjangan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik. Berikut beberapa dampak utama yang diidentifikasi oleh PAFI:
-
Gangguan Pendengaran
Terlalu sering terpapar suara keras bisa menyebabkan kerusakan permanen pada sel-sel rambut di telinga bagian dalam. Ini dapat menyebabkan kehilangan pendengaran secara bertahap. -
Tekanan Darah Tinggi
Suara bising bisa meningkatkan kadar hormon stres seperti kortisol, yang dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. -
Gangguan Jantung
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang hidup di lingkungan bising memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke. -
Gangguan Tidur
Suara bising di malam hari bisa mengganggu kualitas tidur, bahkan jika Anda tidak sepenuhnya terbangun. Tidur yang terganggu bisa berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh dan metabolisme.
Dampak Polusi Suara terhadap Kesehatan Mental
Kesehatan mental pun tidak luput dari pengaruh kebisingan. PAFI Kota Batam menyebutkan bahwa suara-suara keras yang terus-menerus bisa memicu masalah psikologis, seperti:
-
Stres dan kecemasan
Otak manusia cenderung merasa “terancam” oleh suara keras, yang memicu stres berkepanjangan. -
Iritabilitas dan emosi tidak stabil
Paparan bising membuat seseorang lebih mudah marah, gelisah, dan sulit berkonsentrasi. -
Risiko depresi
Ketika kualitas tidur menurun dan stres meningkat, risiko gangguan suasana hati seperti depresi pun bertambah.
Anak-anak dan lansia termasuk kelompok yang paling rentan terhadap dampak negatif ini. Anak yang tumbuh di lingkungan bising bisa mengalami keterlambatan belajar dan gangguan perilaku, sementara lansia lebih mudah merasa cemas dan lelah.
Cara Melindungi Diri dari Polusi Suara
Meski tidak bisa dihindari sepenuhnya, kita bisa melakukan beberapa langkah untuk meminimalkan dampak kebisingan. PAFI Kota Batam menyarankan:
-
Gunakan penyumbat telinga saat berada di area dengan suara sangat keras.
-
Pilih tempat tinggal atau ruang kerja yang memiliki peredam suara.
-
Hindari mendengarkan musik terlalu keras, terutama melalui earphone.
-
Luangkan waktu di lingkungan yang tenang, seperti taman atau ruang hijau.
-
Terapkan kebiasaan relaksasi, seperti meditasi, untuk meredakan stres akibat suara.
Jika Anda merasa mengalami gangguan kesehatan akibat kebisingan, seperti telinga berdengung, sulit tidur, atau merasa tertekan tanpa alasan, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan.
Peran PAFI Kota Batam dalam Edukasi Polusi Suara
Sebagai organisasi profesi yang berfokus pada kesehatan masyarakat, PAFI Kota Batam berkomitmen memberikan edukasi tentang bahaya kebisingan terhadap kesehatan. Melalui kegiatan penyuluhan di apotek, sekolah, dan fasilitas umum, PAFI terus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan yang sehat dan tenang.
PAFI juga mengajak para apoteker dan tenaga farmasi untuk menjadi agen informasi di tengah masyarakat, tidak hanya soal obat-obatan, tapi juga gaya hidup sehat secara menyeluruh, termasuk upaya melindungi diri dari polusi suara.
Polusi suara bukan hanya masalah kenyamanan, tetapi juga berdampak nyata pada kesehatan fisik dan mental. Dalam jangka panjang, kebisingan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, gangguan jantung, stres, hingga gangguan pendengaran.
PAFI Kota Batam mengingatkan kita semua untuk lebih peka terhadap lingkungan akustik di sekitar. Dengan langkah kecil seperti mengurangi sumber suara di rumah, melindungi pendengaran, dan menciptakan waktu tenang untuk diri sendiri, kita bisa menjaga kualitas hidup yang lebih baik.
Ingatlah, hidup yang sehat dimulai dari lingkungan yang tenang bersama PAFI, mari kita jaga kesehatan secara menyeluruh.